[REVIEW FILM] Ivanna





Tahun 2022 ini ada banyak film horor Indonesia yang beredar di bioskop. Salah satunya adalah Ivanna yang disutradarai oleh Kimo Stamboel. Dan film ini terinspirasi dari novel teh Risa Saraswati dengan judul yang sama. 

Cast Ivanna

  • Caitlin Halderman sebagai Ambar
  • Jovarel Callum sebagai Dika
  • Junior Robert sebagai Arthur
  • Shandy William sebagai Agus
  • Sonia Alyssa sebagai Ivanna van Dijk
  • Taskya Namya sebagai Rina
  • Yayu Unru sebagai Kakek Farid
  • Rinna Hassim sebagai Oma Ida
  • Yatie Surachman sebagai Nenek Ani
  • Tanta Ginting sebagai Yudi
  • Muhammad Khan sebagai Syaiful
  • Hiroaki Kato sebagai Matsuya
  • Kenes Andari sebagai Wati

Sinopsis Ivanna 

Berkisah tentang Ambar dan Dika yang pindah ke Bandung karena kedua orang tuanya meninggal. Mereka akan tinggal di panti jompo milik Bude Wati. 

Awalnya semua baik-baik saja, sampai pada suatu waktu Dika, Ambar, Artur, dan Agus menemukan ruang bawah tanah di rumah tak berpenghuni di sebelah panti jompo. Di dalam ruang bawah tanah tersebut terdapat peti berisikan barang-barang jadul dan sebuah patung tanpa kepala berbaju wanita Belanda. 

Teror demi teror pun terjadi. Satu persatu orang mulai meregang nyawa dengan cara tragis. Bahkan mereka harus meninggal karena hantu Ivanna mencabut kepala mereka secara paksa. Lantas, apa yang membuat Ivanna begitu marah kepada semua orang?

Review singkat Ivanna 

Film horor yang awalnya aku sepelekan, ternyata sangat menarik untuk ditonton. Mungkin bagi beberapa orang, template dari film ini cukup biasa. Dengan pindah ke suatu tempat yang ternyata lokasinya ada apa-apanya. Tapi ternyata enggak seringan itu, lho. Kimo Stamboel mampu membawa film ini menjadi cerita yang tak biasa. Di mana film Ivanna ini menonjolkan kekurangan penglihatan dari Ambar. Bahkan, sudut pandang dari Ambar pun juga dijelaskan secara rinci yang tentu menjawab semua pertanyaan penonton. 

Selain itu, transisi dari masa lalu dan kini yang cukup halus. Jujur aku suka banget sama peralihan adegan seperti ini, karena ngga ada sih film Indonesia lain yang bikin adegan transisi kayak film satu ini. 

Adegan-adegannya juga cukup runtut. Di mana para penonton dari awal diajak santai dulu dengan vibes jadul 90-an yang bikin inget zaman hari raya Idul Fitri sebelum Corona. Terus lanjut ke teror-teror yang bikin penonton cukup lelah. 

Tapiiii terornya juga sering banget mengelabuhi penonton. Yang kita kira bakal ada jumpscare, ternyata enggak. Malah, banyak banget yang kita kira enggak ada jumpscare, si Ivanna muncul tiba-tiba.

Dan yang bikin aku seneng nonton film ini adalah semuanya clear. Enggak ada pertanyaan yang tidak terjawab. Hal ini nih yang sering banget disepelekan sama film-film lainnya.  Terkecuali kalo ada film lanjutannya, ya.

Untuk kekurangannya sendiri nggak dijelasin 'kenapa Ivanna baru muncul setelah kehadiran Ambar dan Dika?' Itu aja sih sebenernya..

Btw, film ini untuk usia 17 tahun ke atas karena banyak adegan kekerasan di dalamnya. 

Rating pribadi 

Menurut aku film ini ratingnya 4.5/5. Yuk deh pecinta horor, segera menonton!

Komentar